Beranda > Investment > Investasi Saham untuk Jangka Panjang…

Investasi Saham untuk Jangka Panjang…

Periode alih tahun adalah masa yang tepat untuk mengevaluasi portofolio investasi. Pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah apakah portofolio investasi anda sudah optimal? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu sepakat dulu apa yang dimaksud dengan optimal.
Dalam buku The Art of BEST WIN: BEcoming Smarter, Tougher, and Wiser INvestors (Sembel and Sugiharto, 2009), portofolio optimal dicapai bila:
(1) kecocokan antara profil investor dan karakteristik instrumen investasi
(2) kesesuaian antara karakteristik instrumen investasi dan situasi lingkungan investasi
(3) efisiensi penggunaan sumber dana

Kecocokan antara profil investor dan karakteristik instrumen investasi akan membuat investasi menjadi nyaman. Kesesuaian antara karakteristik instrumen investasi dan situasi lingkungan investasi akan membuat investasi menghasilkan imbal hasil yang baik. Efisiensi penggunaan sumber dana membuat hasil bersih investasi menjadi maksimal.
Sebagai contoh, bila investor usia produktif yang memiliki toleransi risiko tinggi (Profil) membutuhkan investasi jangka panjang dan suku bunga sedang relatif rendah (lingkungan investasi), maka investasi pada saham perusahaan yang tercatat di bursa efek (instrumen investasi) adalah investasi yang patut dipertimbangkan. Sumber pendanaannya bisa berasal dari penghasilan bulanan yang disisihkan secara teratur sebelum dibelanjakan untuk kebutuhan lain.
Di sisi lain, investasi saham tidak cocok untuk investasi jangka pendek bagi investor dengan toleransi risiko rendah dan sumber dananya berasal dari pinjaman. Dalam jangka pendek, hasil investasi pada saham sangat fluktuatif. Sementara itu, berdasarkan data jangka panjang 1978-2009, rata-rata return per tahun IHSG adalah 20,4%. Angka ini sangat fantastis karena belum memperhitungkan pembayaran dividen. Angka tersebut jauh di atas inflasi dan suku bungan tabungan biasa (saat ini sekitar 3%-4% per tahun).

Implikasi Bagi Investor
Berdasarkan uraian di atas, prospek investasi di pasar finansial khususnya pasar saham sangat menjanjikan. Berdasarkan data historis, investasi jangka panjang dalam saham berpotensi memberi keuntungan yang bagus, sekitar 15%-20% per tahun. Untuk satu tahun ke depan, potensi pemulihan ekonomi dengan terkendalinya inflasi dan suku bunga yang rendah, akan memberikan ruang gerak positif bagi instrumen saham serta reksadana yang berbasis saham. Namun, di tengah pasar yang membaik, tetap saja ada emiten yang berfundamental buruk.
Jadi, di tengah prospek yang bagus tersebut, tentu investor harus tetap waspada untuk memperhatikan informasi fundamental jangka panjang dalam berinvestasi. Selain itu, efek pendulum bisa terjadi dua arah: dari negatif ke positif dan dari poistif ke negatif. Kendati begitu, dalam jangka panjang bila investor berinvestasi secara konsisten pada perusahaan dengan fundamental bagus, maka potensi nilai tambah jangka panjang akan tetap bagus. Sekali lagi, kuncinya adalah berinvestasi berdasarkan analisis fundamental yang solid.
Belajar dari investor piawai Warren Buffett, minimal ada 4 pilar yang perlu diperhatikan investor agar investasi pada instrumen saham bisa menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan berkelanjutan. Pilar pertama adalah Bisnis. Artinya, investor harus mengenal dan memahami bisnis dari perusahaan yang sahamnya sedang dipertimbangkan untuk dibeli oleh investor. Jangan beli kucing dalam karung!
Pilar kedua adalah Manajemen. Bisnis yang bagus tanpa diimbangi tim manajemen yang `fit and proper’ dan mempraktekkan tata pamong yang baik (good governance), hasilnya tidak akan bagus bagi investor. Pilar ketiga adalah Finansial. Pilar ini mengacu pada kinerja keuangan yang telah terbukti secara historis. Pilar terakhir adalah Pasar, maksudnya harga saham saat ini. Perusahaan yang bagus akan menjadi investasi yang bagus bila harganya belum terlalu mahal. Melalui analisis fundamental, bisa diperkirakan harga yang wajar. Bila harga masih di bawah harga wajar, maka dikatakan harganya masih murah. Intinya, berinvestasilah pada perusahaan yang bagus (hasil analisis pilar 1, 2, dan 3) pada saat harganya masih murah.
Jadi, bila anda sedang mempertimbangkan berinvestasi pada saham, jangan lupa mengaitkannya dengan pembentukan portofolio yang optimal dan memilih perusahaan yang bagus pada saat harga masih murah. Selamat berinvestasi!

by  :  Roy Sembel

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar